Jika Batas Elastisitas Benda Terlampaui Maka Benda

Jika Batas Elastisitas Benda Terlampaui Maka Benda – Elastisitas benda padat akan kembali ke bentuk semula ketika kekuatannya hilang. Semua hal ketika mereka mendapatkan pola, mereka akan mengalami perubahan. Perubahan bentuk dan volume, baik padat, cair maupun gas.

Ada beberapa hal ketika mendapatkan power up, mereka akan kembali ke bentuk semula setelah power dicabut. Namun ada juga perubahan bentuk baru. Perubahan bentuk berkaitan dengan sifat elastis benda.

Jika Batas Elastisitas Benda Terlampaui Maka Benda

Fleksibilitas adalah sifat yang terdapat pada suatu objek. Dia cenderung mengembalikan barang ke keadaan semula. Setelah mengalami perubahan bentuk, ada pengaruh gaya luar.

Docx) Bandul Sederhana

Fleksibilitas atau kelenturan adalah kemampuan tubuh untuk kembali ke bentuk semula. Setelah mendapatkan pola luar, hapus pola tersebut. Sedangkan kemampuan benda padat untuk kembali ke bentuk semula.

Setelah menata objek, keluarkan. Ini disebut elastisitas benda padat. Menurut Wikipedia, elastisitas adalah kecenderungan benda padat untuk kembali ke bentuk semula setelah mengalami deformasi.

Benda padat akan berubah bentuk jika ada gaya yang diterapkan padanya. Pada beberapa benda yang sifatnya elastis atau elastik, sebut saja benda lentur.

Seperti karet gelang, pegas, dan pelat logam, sedangkan benda plastik adalah benda yang tidak memiliki elastisitas atau tidak kembali ke bentuk semula. Seperti halnya mainan tanah liat, plastisin atau lilin.

Materi Ajar Hukum Hooke

Untuk pembuatan benda plastik adalah bahan sintetis. Kemudian panaskan atau perlakukan bahan ini secara kimiawi. Itu sampai menjadi kokoh dan akhirnya bukan benda plastik lagi.

Jika elastisitas benda padat dikenai gaya, ia juga akan berubah bentuk. Deformasi adalah perubahan ukuran atau bentuk. Ini karena mendapat gaya, molekul-molekul materi berinteraksi.

Bahkan mengerahkan kekuatannya untuk mencegah deformasi. Gaya luar adalah benda yang memperoleh gaya, sedangkan gaya dalam adalah interaksi antar partikel. Ketika gaya eksternal dihilangkan, gaya internal cenderung untuk mengembalikan bentuk.

Selain itu, ini juga mengembalikan ukuran objek ke keadaan awalnya. Banyak bahan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari memiliki sifat elastis, tetapi hanya bersifat sementara. Ketika gaya diterapkan pada materi, ia tidak akan kembali ke bentuk aslinya.

Konsep Elastisitas Fisika: Rumus Tegangan, Regangan, Dan Hukum Hooke

Kondisi ini melebihi batas elastis padatan. Jika dibandingkan dengan cairan, padatan jauh lebih kaku dan lebih berat. Beberapa partikel padat dikemas rapat, sehingga ikatannya menjadi relatif kuat.

Inilah mengapa padatan relatif tidak mudah dihancurkan. Seperti membelah kayu membutuhkan alat lain dan kekuatan yang besar.

Semua upaya untuk memisahkan partikel padat. Seperti halnya adanya gaya tarik atau tekanan, akan selalu dilawan oleh gaya tarik menarik antar partikel benda padat.

Stres adalah jumlah gaya yang bekerja pada suatu benda di area penampang tertentu. Bahkan menunjukkan kekuatan tekniknya menyebabkan perubahan bentuk objek.

Evaluasi Elastisitas Worksheet

Regangan adalah perubahan relatif dalam ukuran suatu benda ketika mengalami tekanan. Hitung regangan dengan membandingkan pertambahan panjang benda dengan panjang awalnya. Regangan adalah ukuran seberapa banyak suatu benda berubah bentuk.

Stres memperoleh materi dari luar, sedangkan stres adalah respons materi terhadap stres. Di daerah elastis suatu benda padat, tegangan memiliki jumlah yang berbanding lurus dengan tegangan.

Kompresi hampir sama dengan peregangan. Namun, saat stres terjadi, gaya tarik mendorong molekul tubuh keluar. Sedangkan tekanan disebabkan oleh gaya yang membuat partikel-partikel benda masuk ke dalam.

Skala Young adalah jumlah gaya yang bekerja pada luas penampang tertentu. Ini untuk meregangkan tubuh. Modulus Young sebagai perbandingan tegangan dan regangan pada suatu benda.

Elatisitas Dan Hukum Hooke

Nilai modulus Young menunjukkan tingkat kekenyalan pada benda. Semakin tinggi nilainya, semakin besar tekanan yang dibutuhkan untuk meregangkan benda.

Semua benda ketika mendapatkan pola, maka akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Bahkan dalam elastisitas zat padat, mereka kembali ke bentuk aslinya setelah kehilangan kekuatan Kriteria Kompetensi Analisis fenomena alam dan keteraturannya dalam lingkup mekanika tubuh Kompetensi Dasar Analisis pengaruh gaya pada sifat-sifat.

Keikhlasan untuk berbagi rela memberikan pengaruh gaya pada sifat elastis bahan efek gaya pada sifat elastis bahan kelas sebelas SMA kelas satu.

GURU PELAJARAN: ELIYA DEVI, S.Pd FISIKA OLEH: RAJU PRATAMA XII – IA 2 GURU PELAJARAN: ELIYA DEVI, S.Pd SMAN 1 SUNGAI PENUH 2014/2015

Dampak Berbahaya Ketika Kecanduan Vape

Pendahuluan Daftar Isi Halaman 4 Deformasi Bahan 5 Elastisitas Benda Padat 6 Tegangan dan Regangan 8 Hukum HOOKE 16 PEGAS 20 ANALISIS GERAK SINTETIS 27 Singkatan Sederhana 34 KESIMPULAN 37 DAFTAR PUSTAKA 39

Pendahuluan Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat kepada penulis sehingga tugas ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah memberikan bimbingan sehingga tugas dapat diselesaikan dengan maksimal. Tugas ini berisi materi tentang Gerak Harmonik pada Benda Elastis. Semoga materi ini dapat menambah pengetahuan kita tentang fisika dan bermanfaat dalam kehidupan. Penulis percaya bahwa tugas ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran sangat dinantikan demi kesempurnaan dan pencerahan. penulis

1. Deformasi Benda Benda yang diberi gaya akan mengalami deformasi, yaitu perubahan ukuran atau bentuk. Karena adanya gaya, partikel-partikel benda akan berinteraksi dan memberikan gaya untuk mencegah deformasi. Gaya yang diberikan pada suatu benda disebut gaya luar, sedangkan gaya interaksi partikel-partikel disebut gaya dalam. Ketika gaya eksternal dihilangkan, gaya internal cenderung mengembalikan bentuk dan ukuran benda ke keadaan semula.

2. Elastisitas Benda Padatan Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk berubah (berubah bentuk) menjadi bentuk semula setelah mengalami gaya. Contoh: karet, pegas (springs), lembaran logam, tripleks, polimer plastik, sedotan, dll. Plastisitas adalah kemampuan benda padat untuk tidak kembali ke bentuk semula setelah mengalami gaya. Contoh: tanah liat, adonan kue, beras, tepung, semen, plastisin, dll. Bagaimana dengan cairan dan gas?

Modul Fisika Semester 1 Pages 51 100

3. Stres dan stres a. Stres adalah perbandingan antara gaya tarik atau tekanan yang bekerja pada luas penampang tubuh.

Maka rumus tegangan adalah : atau dilambangkan dengan : = usaha (N/m2) F = gaya yang diberikan (N) A = luas penampang benda (m2)

B. Regangan adalah kecenderungan suatu benda untuk kembali ke posisi semula setelah ditekan. Stres dinyatakan sebagai persentase perubahan panjang dan panjang awal tubuh.

Maka bentuk regangan adalah : atau dilambangkan dengan : δ = Regangan = perubahan panjang (m) = panjang awal (m)

Jika Suatu Benda Diberi Gaya Hingga Tidak Mengalami Perubahan Bentuk Disebut

C. Modulus elastisitas (Modulus Young) adalah konstanta fisika yang mempunyai nilai tertentu untuk bahan tertentu pula. Setiap material memiliki modulus elastisitas (E) masing-masing, yang memberikan gambaran tentang perilaku material tersebut ketika mengalami gaya tekan atau tarik. Jika nilai E semakin kecil, maka bahan akan lebih mudah mengalami pemanjangan atau pemendekan.

Modulus elastisitas (modulus Young) dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan. Sehingga sintak Mudulus Elastisitasnya adalah: atau dapat dikodekan dengan:

Ketika suatu gaya diberikan, setiap benda elastis memiliki tingkat elastisitasnya sendiri, dan tingkat elastisitasnya bergantung pada susunan atom dari atom-atom benda tersebut. (Grafik elastis dan plastis pada kurva tegangan-regangan dari hasil uji tarik).

4. Hukum Hooke Hukum Hooke menyelidiki hubungan antara gaya (F) yang meregangkan pegas dengan pertambahan panjang pegas (Δx) di daerah batas elastis pegas. Dalam bidang elastisitas, besarnya gaya luar yang diberikan (F) sebanding dengan pertambahan panjang pegas (Δx).

Materi Kd 3.5 Sifat Mekanik Bahan

Ketika pegas diberi gaya luar dengan cara menariknya, pegas akan mengeluarkan gaya yang besarnya sama dengan gaya luar yang menariknya, tetapi arahnya berlawanan (aksi = reaksi). Sehingga hukum Hooke dapat dirumuskan sebagai berikut : F = -k. Δx dengan: F : gaya luar yang diberikan (N) k : konstanta pegas (N/m) Δx : pertambahan panjang pegas dari posisi normalnya (m)

Grafik hubungan gaya dengan pertambahan panjang benda OA menunjukkan besarnya gaya F sebanding dengan pertambahan panjang x. Pada bagian ini, benda dikatakan memanjang secara linear. Jika F diperbesar lagi sehingga melebihi titik A, garis tersebut tidak lurus lagi. Dikatakan bahwa batas linieritas telah terlampaui, tetapi objek masih dapat kembali ke bentuk aslinya.

Jika gaya F terus bertambah hingga melebihi titik B, panjang benda akan bertambah dan tidak akan kembali ke bentuk semula setelah gaya dihilangkan. Ini disebut batas elastis. Jika gaya terus bertambah lagi hingga titik C, pegas akan patah, atau putus. Oleh karena itu, benda elastis memiliki batas elastisitasnya sendiri.

5. Musim semi a. Susunan Rantai Pegas Ketika (atau beberapa) pegas disusun dalam suatu rangkaian, sifat-sifat berikut akan berlaku: Gaya yang bekerja pada pegas adalah sama, yaitu sama dengan berat beban. F1 = F2 = W = mg Pertambahan tinggi total merupakan penjumlahan dari pertambahan tinggi yang dialami setiap pegas. ∆L = L1 + L2.

Bab 6 Elastisitas Dan Hk Hooke

Dari kedua sifat di atas, konstanta pegas untuk substitusi urutan string adalah sebagai berikut: Dari F = k ΔL → ΔL = F/k ⇒ ΔL = ΔL1 + L2 ⇒ F/kp = F1/k1 + F2/k2 karena F = F1 = F2 = W, Maka persamaan di atas menjadi: ⇒ W/kp = W/k1 + W/k2 ⇒ W/kp = (1/k1 + 1/k2) W ⇒ 1/kp = 1/k1 + 1/k2 .

B. Susunan Pegas Sejajar Bila pegas disusun sejajar, berlaku sifat-sifat berikut: Gaya yang bekerja pada pegas adalah jumlah gaya yang bekerja pada masing-masing pegas. F = W = F1 + F2 Pertambahan panjang total pada susunan sejajar sama dengan pertambahan panjang yang dialami masing-masing pegas. ΔL = L1 = L2.

Dari kedua sifat di atas, konstanta pegas ayun yang disusun sejajar adalah sebagai berikut: Dari F = k ΔL ⇒ F = F1 + F2 ⇒ kp ΔL = k1 L1 + k2 ΔL2 Karena ΔL = ΔL1 = L2, persamaan di atas menjadi : ⇒ kp ΔL = k1 ΔL + k2 ΔL ⇒ kp ΔL = (k1 + k2) ΔL ⇒ kp = k1 + k2.

C.

Elastisitas Online Activity

Leave a Comment