Jatuhnya Kota Konstantinopel Ke Tangan Turki Usmani Membawa Dampak – Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membawa pengaruh – Salah satu peristiwa sejarah terpenting yang terjadi di Eropa adalah jatuhnya Konstantinopel. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani berdampak pada penjelajahan laut. Simak ulasannya dari artikel di bawah ini.
Dari catatan sejarah kita tahu bahwa setiap situasi yang terjadi di satu negara dapat mempengaruhi negara lain. Tidak ada negara di dunia yang dapat memenuhi kebutuhan domestiknya. Saling ketergantungan negara berarti bahwa perubahan kecil akan mempengaruhi satu sama lain.
Jatuhnya Kota Konstantinopel Ke Tangan Turki Usmani Membawa Dampak
Konstantinopel adalah pusat konflik panjang antara Islam dan Kristen atas agama yang benar. Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani berdampak pada penjelajahan laut. Simak ulasannya dari artikel di bawah ini.
Farah Modul Ski
Konstantinopel adalah ibu kota Kekaisaran Ottoman kuno, Byzantium. Konstantinopel menjadi perhatian banyak negara, termasuk negara-negara Islam, karena memiliki kunci perdagangan, pertahanan dan pangan, sehingga dikenal sebagai singgasana Kekaisaran Romawi (1453 : Detik-Detik Kejatuhan Konstantinopel di Tangan Umat Islam ( 2005: 8))
Bangkitnya bangsa Turki yang akhirnya berhasil menguasai Konstantinopel. Bisnis itu segera diambil alih oleh para pedagang Muslim. Ibukota Konstantinopel kemudian disebut Istanbul, yang berarti singgasana Islam.
Dari buku Perang Salib Timur dan Barat: Misi Merebut Yerusalem dan Mengalahkan Pasukan Islam di Eropa, Jati Pamungkas (2018: 219), jatuhnya kota Konstantinopel ke tangan Turki Utsmaniyah menyebabkan terjadi guncangan di Eropa. Barang-barang yang dibutuhkan Eropa, yaitu rempah-rempah, diblokir oleh Turki Ottoman. Ini mempengaruhi ekonomi Eropa dan stabilitas permintaan bahan baku dari Asia saja.
Jika ditindas oleh kekuatan baru di timur, Eropa mengambil risiko menjelajahi lautan tanpa sepengetahuan Asia dan India. Tujuan orang Eropa adalah menyusuri pantai Afrika menuju pulau rempah-rempah yaitu Maluku.
Docx) Penjelajahan Samudra Bangsa Eropa
Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani berdampak pada penjelajahan laut. Tujuan orang Eropa adalah mencari informasi dan mengelola bisnis mereka. Akhirnya bangsa Eropa berhasil mencapai pulau-pulau yang dikenal sebagai pulau penghasil rempah-rempah. (DK) Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Ottoman mengakhiri kekuasaan Kekaisaran Romawi Timur. Itu juga merupakan tanda perubahan besar bagi peradaban manusia.
Kota terbesar di benua biru juga akhirnya runtuh. Setelah 8 minggu pengepungan, tentara Utsmaniyah di bawah pimpinan Muhammad Al-Fatih alias Mehmed II berhasil merebut Konstantinopel. Pada tanggal 29 Mei 1453, tepatnya pada hari ini 566 tahun yang lalu, ibu kota Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur jatuh, Constantine XI sebagai raja terbunuh dan lahirlah penguasa Istanbul.
Jatuhnya Konstantinopel adalah puncak dari perang panjang yang dimulai pada tahun 1096. Itu adalah salah satu perang terpanjang yang pernah terjadi di dunia manusia untuk memperebutkan kekuasaan dan kendali dalam bendera agama: Timur vs Barat, Ottoman vs Romawi, Islam . melawan agama Kristen.
Kurang dari setengah tahun setelah penaklukan Konstantinopel oleh Turki Ottoman, Perang Salib berakhir. Tetapi konsekuensi jatuhnya Konstantinopel lebih dari itu. Itu adalah simbol perubahan besar yang akan terlihat melalui peradaban manusia serta transisi dari Abad Pertengahan ke dunia modern.
Tugas Penjelajahan Samudra Sejarah
Dari Konstantinopel ke Istanbul Konstantinopel unik, sangat kreatif dan menghubungkan Eropa dan Asia melalui daratan. Menurut Agustinus Wibowo dalam
(2011), kawasan ini nantinya akan menjadi bagian penting dari Jalur Sutra, jalur perdagangan penting yang menghubungkan India, Tiongkok, Timur Tengah, dan Eropa. Inilah mengapa Konstantinopel – dekat Yerusalem – menjadi bagian penting dari Perang Salib.
Dibangun di situs kota Bizantium legendaris yang diperkirakan telah ada sejak tahun 672 SM, Konstantinopel telah menjadi pusat peradaban Eropa sejak didirikan sekitar tahun 306 oleh Kaisar Konstantin I dan sejak tanggal 11 Mei dipilih sebagai ibu kota Kekaisaran Romawi Timur. . , 330 pon
Roma – setara Eropa/Kristen – memerintah Konstantinopel selama lebih dari 14 abad dan selalu mampu melawan musuh-musuhnya. Roger Crowley di dalam
Runtuhnya Kekhalifahan Islam Terakhir
(2006) bahwa dalam kurun waktu yang sangat lama, 800 tahun, merupakan masa usaha kelompok Islam untuk menduduki Konstantinopel, meskipun selalu gagal.
Upaya tersebut akhirnya berhasil dilakukan oleh Turki Utsmani pada tahun 1453. Sejak saat itu, upaya pemugaran terus dilakukan. Dimulai dengan terciptanya nama Istanbul sebagai pengganti Konstantinopel yang dikaitkan dengan nama pendirinya, Kaisar Romawi, Constantine, dan diikuti dengan banyak modifikasi lainnya.
Memperbaiki citra Bizantium Nama Istanbul diucapkan dengan “Islambol” yang berarti “banyak Muslim”, namun ada yang percaya bahwa itu berasal dari kata “Islambul” atau “melihat Islam”. Setidaknya itulah yang dijelaskan oleh Necdet Sakaoglu
(1993). Beberapa penulis Turki percaya bahwa nama itu ditemukan oleh Sultan Mehmed II. Nama Istanbul sendiri mulai populer sejak Republik Turki dideklarasikan pada 29 Oktober 1923.
Peradaban Islam Masa Turki Usmani
Setelah menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur, Sultan Mehmed II segera menetapkan Istanbul atau Konstantinopel lama sebagai ibu kota Kekaisaran Ottoman yang dipimpinnya. Turki Ottoman sepenuhnya dipulihkan di bawah sultan yang menyebut mereka pemenang.
Perubahan revolusioner yang dilakukan Sultan Mehmed II di Konstantinopel antara lain pemugaran Hagia Sophia, simbol pertumbuhan Roma Timur yang dibangun pada masa pemerintahan Justinian I pada tahun 532 Masehi.
Pada awalnya, menurut Encyclopedia Britannica, rumah besar itu adalah sebuah gereja yang tumbuh menjadi gereja indah yang menjadi pusat kekristenan. Oleh Sultan Mehmed II, Hagia Sophia diubah menjadi gereja kerajaan, meskipun Gereja Ortodoks masih memiliki pengakuan. Sultan Mehmed II sangat ingin mengubah konsep Konstantinopel yang bercorak Romawi/Kristen menjadi Istanbul yang bercorak Turki/Islam. Istanbul dengan cepat menjelma menjadi simbol budaya Islam yang berdiri tegak di mulut dua benua, antara Eropa dan Asia.
Kekaisaran Ottoman mendorong yayasan keagamaan untuk membangun masjid dan bangunan lain dengan dekorasi Islami, termasuk sekolah, rumah sakit, dan bahkan pemandian umum. Upaya mengubah wajah Konstantinopel berlanjut ke generasi Turki berikutnya.
Penaklukan Utsmani Atas Romawi Di Konstantinopel
Soal dan Kunci Jawaban Ujian Sejarah Indonesia Kelas 11 Semester 1, Contoh Soal Sejarah Indonesia Masa Lalu 2022
Korupsi membawa berkah bagi Eropa Sementara Muslim Turki Utsmani menikmati kemenangan mereka, Eropa jelas berada di ambang kehancuran. Kemuliaan Kekaisaran Romawi, yang juga merupakan zaman keemasan gereja di Abad Pertengahan, terancam akan segera berakhir.
Penangkapan Konstantinopel oleh Ottoman merupakan kerugian besar. Efektivitas industri rempah-rempah hancur. Awalnya mereka memiliki pelabuhan besar Tanduk Emas (juga disebut Tanduk Emas, Halic atau Chrysoceras) yang terletak di selat yang memisahkan Konstantinopel dan menghubungkan Laut Hitam ke Mediterania.
Sejak Konstantinopel terputus dan perdagangan dimonopoli oleh Kekaisaran Ottoman, negara-negara Eropa sangat ingin menemukan cara lain untuk berdagang dengan Asia. Kembali dari tanah Konstantinopel alias Istanbul tidak mungkin karena bahaya.
Latih Uji Kompetensi
Namun di balik layar ada berkah. Jatuhnya Konstantinopel merupakan titik balik bagi peradaban manusia dengan pengaruh internasional lebih lanjut. Dari situasi yang tidak menguntungkan inilah negara-negara Eropa menemukan jalan mereka untuk menjadi lebih penting ketika mereka mengadopsi Zaman Ilmu Pengetahuan.
Penemuan laut menjadi solusi bangsa Eropa untuk mencapai Asia, bahkan untuk menemukan wilayah baru yang bisa muncul, termasuk titik penyeberangan terutama India bahkan naik perahu ke pulau-pulau tersebut. Amerika Serikat hingga Australia telah melihat, banyak tempat di banyak belahan dunia telah berhasil.
Bisa dibilang, kejatuhan Konstantinopel menjadi pemimpin politik dan imperialisme di negara-negara Eropa, kemudian dimulailah periode pemahaman atau Kebangkitan yang kemudian berlanjut ke Industri Bisnis, dan seterusnya seperti yang terlihat saat ini.
Di sisi lain, Kesultanan Utsmaniyah hancur dan akhirnya runtuh pada tahun 1924. Kini kejayaan Kesultanan Utsmaniyah hanya tersisa oleh sebuah negara bernama Turki, yang kerap menuai kontroversi dari negaranya.
Fakta Sejarah Kedatangan Bangsa Spanyol Ke Indonesia
Artikel ini awalnya diterbitkan pada 29 Mei 2017 dengan judul “Kejatuhan Pusat Tentara Salib Konstantinopel”. Kami telah memperbarui dan mencetak ulang kolom Musa Kejatuhan Konstantinopel ke Turki Ottoman pada tahun 1453 berdampak pada Eropa, terutama dalam hal perdagangan. Namun, situasi ini juga berdampak pada kepulauan lho. Seperti itu?
Bagi orang Eropa, periode ini mempersulit mereka untuk berdagang rempah-rempah. Dalam buku History of Indonesia: The Entry of Islam to Coloniaslism karya Ahmad Fakhri Hutauruk, Yushar (2014) menjelaskan bahwa banyak dari prinsip-prinsip yang dibangun saat Kesultanan Utsmaniyah berkuasa membuat masyarakat Barat terpinggirkan.
Namun, jatuhnya Konstantinopel juga memberi orang Eropa mata rantai baru. Hal ini tidak lepas dari semangat dan keinginan mereka untuk hidup dan mencapai kepuasan dan kejayaan.
Umat Islam sangat ingin membangun peradaban dan membawa tempat-tempat seperti Konstantinopel untuk memudahkan penyebaran umat Islam. Pada tahun 1453, Sultan Ottoman II yang bernama “Al Fatih” atau Yang Menang menyerang Konstantinopel.
Muhammad Al Fatih Sang Penakluk Constantinople Dan Wilayah Asia
3. Konstantinopel tidak boleh digunakan sebagai tempat transit barang dari Asia. Ancaman ekonomi Eropa Barat/Timur, seperti ketika terjadi migrasi di Eropa, akibat serangan pasukan Islam.
Akibat jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kesultanan Utsmaniyah, orang Eropa mulai berpikir untuk mencari tempat memproduksi barang-barang yang mereka butuhkan, terutama mencari barang langsung dari pedagang.
Eksplorasi maritim Eropa bergantung pada penemuan dunia baru di timur Eropa, yang memberi orang Eropa informasi yang sangat dibutuhkan selama musim dingin. Rempah-rempah ini adalah rempah-rempah, seperti cengkeh, pala, merica dan lain-lain.
Orang Eropa yang memulai ilmu fisika adalah orang Portugis. Karena Portugis dulu berperang dengan bangsa Moor dan memiliki pelabuhan yang bagus, misalnya Lisbon, Porto.
Runtuhnya Khilafah, Dan Pentingnya Membangun Gerakan Islam Alternatif
Padahal, Indonesia kala itu dikenal sebagai pulau penghasil rempah terbesar. Menurut buku Anwar Kurnia SMA Anwar Kurnia Terpadu IPS Kelas VII, selain peran ekonominya, peran penting negara kepulauan Indonesia juga menjadikannya sasaran dan arena persaingan Inggris, Portugal dan Belanda.
Inilah titik utama jatuhnya Konstantinopel ke Eropa dan awal penetrasi masyarakat Barat di Indonesia. Anda tidak mengerti, direbutnya ibukota Romawi di tangan pasukan Muhammad Al Fatih membuktikan bisyarah (kabar gembira) Nabi delapan abad yang lalu.
Di sisi persiapan perang Khandaq, Nabi ditanya oleh salah seorang sahabatnya. “Wahai Rasulullah, mana yang lebih dulu jatuh ke tangan kaum Muslimin, Konstantinopel atau Roma?” Nabi menjawab: “Kota Heraklius (Konstantinopel). (Hadits riwayat Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim). Dan sekitar 800 tahun setelah bisyarah Rasulullah
Buku Turki Ottoman, Kekaisaran Turki Ottoman, Sejarah Turki Ottoman