Di Bawah Ini Yang Merupakan Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Kecuali – Mobilitas sosial diartikan sebagai proses berhasil atau tidaknya setiap individu dalam melakukan aktivitas sosialnya. Individu dapat berpindah ke status yang sama (mobilitas sosial horizontal) atau ke status yang lebih tinggi (mobilitas sosial vertikal).
Contoh mobilitas sosial yang dapat Anda temukan adalah perpindahan kewarganegaraan (mobilitas sosial horizontal) dan promosi (mobilitas sosial vertikal). Dalam penerapannya merupakan faktor penghambat mobilitas sosial.
Di Bawah Ini Yang Merupakan Faktor Penghambat Mobilitas Sosial Kecuali
Sistem penutup sosial yang tertutup dalam masyarakat dapat menjadi penghambat bagi individu untuk melakukan mobilitas sosial ke atas. Misalnya, dalam masyarakat feodal, hanya keturunan bangsawan yang dapat menempati strata sosial kelas atas.
Tolong Bantuin Dong No 2 & 3. Saya Gaktau Jawabannya Soalnya Gak Ada Di Buku
Sementara rakyat jelata akan tetap menempati status sosial kelas bawah. Dikutip dari sumber belajar Kemdikbud, proses mobilitas sosial relatif dialami oleh masyarakat yang strata sosialnya terbuka ketimbang tertutup.
Kemiskinan dapat membatasi mobilitas sosial. Bagi orang miskin, sulit untuk memperoleh status sosial tertentu. Diketahui bahwa salah satu penyebab kemiskinan adalah rendahnya pendidikan.
Pendidikan yang kurang juga akan menghasilkan sumber daya yang kurang berkualitas. Akibatnya, kemudahan mendapatkan pekerjaan menjadi terbatas. Banyak cara yang dilakukan untuk mengatasi kemiskinan, agar masyarakat bisa ‘naik level’.
Budaya yang masih tradisional akan menghambat mobilitas sosial. Masyarakat yang masih tradisional menolak masuknya budaya baru karena masih mengikuti budaya yang dianutnya. 2 Menurut Paul B. Horton, mobilitas sosial adalah perpindahan dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya atau dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Lainnya. Sedangkan menurut Kimball Young dan Raymond W. Mack, mobilitas sosial adalah suatu pergerakan dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Struktur sosial meliputi sifat hubungan antar individu dalam kelompok dan hubungan antara individu dengan kelompoknya. Di dunia modern, banyak orang mencoba melakukan mobilitas sosial. Dia percaya bahwa ini akan membuat orang bahagia dan memungkinkan mereka melakukan jenis pekerjaan yang paling cocok untuk mereka. Jika tingkat mobilitas sosial tinggi, terlepas dari latar belakang sosial. Mereka mungkin masih merasa memiliki hak yang sama dalam mencapai status sosial yang lebih tinggi. Jika tingkat mobilitas sosialnya rendah, tentu sebagian besar masyarakat akan terkurung dalam status nenek moyangnya. Mereka hidup dalam kelas sosial yang tertutup.
Modul Pjj Ips Kelas 8 Semester Genap
Mobilitas sosial lebih mudah dalam masyarakat terbuka karena lebih memungkinkan untuk berpindah strata. Di sisi lain, lebih sulit untuk memindahkan strata dalam masyarakat tertutup. Misalnya pada masyarakat feodal atau masyarakat yang menganut sistem kasta. Dalam masyarakat yang mengikuti sistem kasta, jika seseorang lahir di kasta terendah, ia akan selalu berada di kasta terendah. Dia mungkin tidak dapat pindah ke kasta yang lebih tinggi bahkan setelah memiliki kualifikasi atau keahlian. Dengan demikian, kriteria stratifikasi menurun. Dengan demikian, tidak ada gerakan sosial dari satu tingkat ke tingkat lain yang lebih tinggi.
Secara umum, cara orang melakukan mobilitas sosial ke atas adalah sebagai berikut: Perubahan taraf hidup Peningkatan pendapatan tidak secara otomatis meningkatkan status, tetapi mencerminkan standar hidup yang lebih tinggi. Ini akan mempengaruhi peningkatan status. Contoh: Seorang pegawai rendahan diangkat menjadi manajer karena keberhasilan dan prestasinya, sehingga tingkat pendapatannya meningkat. Jika ia tidak mengubah taraf hidupnya, misalnya ia memutuskan untuk hidup sederhana, seperti ketika ia masih menjadi pejabat rendah, maka status sosialnya di masyarakat belum bisa dikatakan tinggi. Dapat dilakukan untuk mengangkat status sosial yang lebih tinggi melalui perkawinan. Contoh: Seorang wanita yang berasal dari keluarga sangat sederhana menikah dengan pria dari keluarga kaya dan terpandang di komunitasnya. Perkawinan ini dapat meningkatkan status wanita.
Untuk meningkatkan status sosial, seseorang dapat berpindah dari tempat tinggal yang lama ke tempat tinggal yang baru. Atau merenovasi tempat tinggal lama Anda menjadi lebih mewah, indah dan mewah. Secara otomatis, seseorang yang memiliki tempat tinggal yang mewah akan disebut sebagai orang kaya oleh masyarakat, menandakan adanya gerakan sosial ke atas. Perubahan perilaku Untuk mencapai status sosial yang lebih tinggi, orang berusaha untuk menaikkan status sosialnya dan mempraktikkan bentuk perilaku kelas atas yang dicita-citakan untuk bentuk kelasnya. Tidak hanya perilaku, tetapi juga pakaian, ucapan, minat, dll. Dia merasa terkekang untuk mengasosiasikan dirinya dengan kelas yang dia inginkan. Contoh: Dia selalu memakai pakaian yang bagus agar terlihat percaya diri dan dianggap berkelas. Ketika dia bertemu dengan kelompoknya, dia berbicara dengan memasukkan kata-kata asing.
6 Perubahan nama Dalam masyarakat, nama diidentikkan dengan status sosial tertentu. Gerakan ke atas dapat dilakukan dengan mengubah nama menjadi nama yang menunjukkan status sosial yang lebih tinggi. Contoh: Dalam masyarakat feodal Jawa, seseorang yang berstatus rakyat jelata diberi gelar “Kang” di samping nama aslinya. Setelah diangkat menjadi Pengawas Pamong Praja, sebutan dan namanya berubah sesuai dengan jabatan barunya, seperti “Raden”.
Ips , Mobilitas Sosial
Ada beberapa faktor penting yang menghambat mobilitas sosial. Faktor penghambat tersebut antara lain sebagai berikut: Perbedaan kelas rasial, seperti pada masa lalu di Afrika Selatan, dimana ras kulit putih berkuasa dan tidak mengizinkan orang kulit hitam untuk duduk bersama dalam pemerintahan sebagai penguasa. Sistem ini disebut apartheid dan diyakini bermula ketika Nelson Mandela, seorang pria kulit hitam, terpilih sebagai presiden Afrika Selatan yang religius, seperti yang terjadi di India yang menggunakan sistem kasta. Dalam sistem kelas terbuka, diskriminasi kelas dapat menjadi penghambat mobilitas ke atas. Hal ini dibuktikan dengan adanya pembatasan pada beberapa organisasi dengan syarat dan ketentuan yang beragam, sehingga hanya sedikit orang yang mampu membelinya.
8 Contoh: Jumlah anggota DPR dibatasi hanya 500 orang, sehingga hanya 500 orang yang berpeluang menaikkan status sosialnya menjadi anggota DPR. Kemiskinan dapat membatasi kesempatan seseorang untuk berkembang dan mencapai status sosial tertentu. Contoh: “A” memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah karena orang tuanya tidak mampu, sehingga ia tidak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya. Perbedaan gender dalam masyarakat mempengaruhi prestasi, kekuasaan, status sosial dan juga kesempatan untuk meningkatkan status sosial mereka.
Mobilitas antargenerasi umumnya mengacu pada mobilitas dua generasi atau lebih, misalnya antara generasi ayah, generasi anak, generasi cucu, dan seterusnya. Mobilitas ini ditandai dengan berkembangnya taraf hidup naik atau turun dalam satu generasi. Penekanannya bukan pada perkembangan garis keturunan, tetapi pada perpindahan status sosial dari satu generasi ke generasi berikutnya. Contoh: Pak Parjo adalah tukang becak. Ia hanya menyelesaikan sekolah dasar, namun ia berhasil menyekolahkan anaknya menjadi seorang pengacara. Contoh ini menunjukkan bahwa telah terjadi mobilitas vertikal antar generasi. Mobilitas Antargenerasi Mobilitas antargenerasi adalah mobilitas yang terjadi dalam kelompok generasi yang sama. Contoh: Pak Darjo adalah seorang buruh. Mereka memiliki seorang putra bernama Andra yang berprofesi sebagai tukang becak. Kemudian istrinya melahirkan anak kedua bernama Ricky yang juga awalnya seorang tukang becak. Namun Ricky beruntung bisa mengubah posisinya menjadi pengusaha sedangkan Andra tetap menjadi tukang becak. Perbedaan status sosial Andra dengan adik-adiknya inilah yang disebut dengan mobilitas intragenerasi.
Gerakan sosial ini adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah lain seperti relokasi, urbanisasi dan migrasi. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Sosial Mobilitas sosial dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut. Perubahan kondisi sosial Struktur kasta dan kelas sendiri dapat berubah karena adanya perubahan dari dalam dan luar masyarakat. Misalnya, kemajuan teknologi membuka kemungkinan mobilitas ke atas. Perubahan ideologis dapat menyebabkan stratifikasi baru. Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk Ekspansi teritorial dan perpindahan penduduk yang cepat membuktikan fleksibilitas struktur stratifikasi dan mobilitas sosial. Misalnya, perkembangan kota, migrasi, peningkatan dan penurunan populasi.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial: Pendidikan Rendah & Ideologi
11 Kondisi komunikasi bebas yang membatasi komunikasi antar tingkatan yang berbeda memperkuat hambatan yang ada antara tingkatan tersebut terhadap pertukaran pengetahuan dan pengalaman di antara mereka dan akan menghambat mobilitas sosial. Sebaliknya, pendidikan dan komunikasi yang bebas dan efektif akan mengaburkan semua lini strata sosial yang ada dan mendorong mobilitas serta mendobrak sekat-sekat yang menghadang. Pembagian Kerja Tingkat potensi mobilitas dipengaruhi oleh tingkat pembagian kerja yang ada. Jika tingkat pembagian kerja tinggi dan sangat terdiferensiasi, mobilitas akan lemah dan akan sulit bagi orang untuk berpindah dari satu tingkat ke tingkat lainnya karena spesialisasi pekerjaan memerlukan keahlian khusus. Posisi ini mendorong anggota komunitas untuk berusaha lebih keras untuk dapat menempati posisi ini.
Angkatan Bersenjata Angkatan bersenjata adalah organisasi yang dapat digunakan untuk menyalurkan mobilitas ke atas melalui tahapan yang disebut promosi. Misalnya, seorang prajurit yang mengabdi pada negara untuk menyelamatkan negara dari pemberontakan akan mendapat apresiasi dari masyarakat. Dia mungkin diberi pangkat / posisi yang lebih tinggi, bahkan jika dia berasal dari kelas masyarakat yang lebih rendah. Lembaga keagamaan Lembaga keagamaan dapat mengangkat status sosial seseorang, misalnya mereka yang berjasa dalam perkembangan agama seperti ustadz, pendeta, rahib, dan lain-lain. Lembaga Pendidikan Lembaga pendidikan pada umumnya merupakan saluran padat mobilitas ke atas, bahkan dianggap sebagai elevator (alat) sosial yang berpindah dari posisi rendah ke posisi tinggi. Pendidikan memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk mencapai status yang tinggi. Contoh: Seorang anak dari keluarga miskin bersekolah hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah lulus ia memiliki beberapa ilmu bisnis dan menggunakan ilmu tersebut untuk berbisnis, sehingga ia berhasil menjadi saudagar kaya, yang otomatis meningkatkan status sosialnya.
13 Organisasi politik Seperti angkatan bersenjata, organisasi politik memungkinkan anggotanya yang loyal dan berdedikasi tinggi menduduki posisi tinggi, sehingga meningkatkan status sosial mereka. Organisasi ekonomi Organisasi ekonomi (seperti perusahaan, koperasi, BUMN dan lain-lain) dapat meningkatkan tingkat pendapatan seseorang. Lagi